Hunian Sehat? Manfaatkan Pencahayaan Alami dan Buatan!
KOMPAS.com — Tinggal di kawasan beriklim tropis memberi banyak keuntungan untuk hunian. Memanfaatkan paparan sinar matahari secara optimal dapat membuat hunian menjadi sehat. Melalui pencahayaan, Anda dapat mengatur sinar matahari yang masuk ke dalam rumah. Semakin terang sebuah ruangan, maka akan terasa lebih lapang dibandingkan ruangan yang gelap. Hunian terang juga mencegah kelembaban, situasi di mana lumut dan jamur berkembang.
Untuk mendapatkan pencahayaan optimal, manfaatkan dua jenisnya, yakni pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami bersumber dari cahaya matahari atau langit dari pagi jelang siang hingga sore hari. Selain pintu dan jendela, memasukkan cahaya alami ke dalam hunian bisa dilakukan dengan memasang skylight seperti jendela kaca di atap.
Cara lainnya, dengan membuat bukaan jendela kaca dengan luas minimal sepersembilan dari dinding. Bisa pula dengan membuat lubang angin di atas pintu dan jendela. Selain mengalirkan udara dapat juga memasukkan cahaya matahari. Intinya, semakin lebar dan transparan makan akan semakin memperbesar cahaya alami masuk ke ruangan.
Sementara itu, pencahayaan buatan yang memanfaatkan alat atau teknologi buatan manusia. Contohnya adalah lampu. Agar tidak menimbulkan gangguan penglihatan, dalam penempatannya sumber cahaya harus memberi intensitas tetap, merata, tidak menyilaukan, tidak kedap-kedip, menimbulkan bayangan, serta baik untuk mata.
Lampu sendiri beragam jenisnya, ada lampu yang bersifat mutlak menerangi seluruh ruangan, lampu bersifat setempat, dan lampu untuk estetika. Pemasangan jenis ini disesuaikan kebutuhan ruang serta kesan ruangan.