Tips Sebelum Membeli Rumah Di Perumahan Agar Terhindar Mafia
Tak peduli sekecil dan sesederhana apapun, rumah tetaplah istana bagi penghuninya. Tempat berlindung saat malam, tempat saling berbagi cerita dan cinta, tempat menikmati masa kini dan membangun masa depan.
Namun sayang tak semua keluarga dapat memiliki rumah pribadinya sendiri. Banyak alasan yang mendasari. Salah satunya adalah mereka tak memiliki cukup dana untuk membeli rumah. Apalagi harga rumah setiap tahun semakin bertambah tinggi, dan pertumbuhannya lebih cepat daripada pertumbuhan gaji.
Oleh karenanya, jika kamu sudah memiliki cukup uang untuk membeli rumah, maupun sekedar membayar uang muka, jangan tunda-tunda lagi untuk mengambil kredit rumah. Agar tak tertipu, dalam artikel kali ini, Hipwee ingin berbagi bagaimana tips memilih dan membeli rumah pertama kamu. Siap mendengarkan?
1. Sadarlah bahwa harga rumah tiap tahunnya naik. Jangan menunggu hingga kamu bisa membeli rumah mewah; berinvestasilah lebih dulu dengan tipe yang paling sederhana
Jangan terlalu bernafsu untuk membeli rumah mewah berharga mahal terlebih dulu, karena realistisnya, kamu dan pasangan belum mampu. Jika kamu memaksakan untuk menabung dan terus menabung demi dapat membeli rumah berharga mahal, maka uangmu tak akan pernah terkumpul. Kamu harus ingat bahwa harga rumah tiap tahun – bahkan tiap bulan — terus meningkat.
Oleh karenanya, jangan tunda untuk membeli rumah begitu uangmu cukup untuk membayar DP rumah tipe sederhana, yang mungkin hanya cukup untukmu, pasangan, dan satu bayi kalian. Urusan membeli rumah yang lebih besar bisa dipikirkan lagi nanti, jika pendapatanmu meningkat dan rumah mungilmu itu bisa kamu jual.
2. Jangan tergiur dengan harga murah dan bonus ini-itu. Lebih baik pertimbangkan lokasi, fasilitas, serta track record pengembang
Meski membeli rumah dari pengembang ternama akan sedikit lebih mahal, ini setara dengan kualitas yang dijanjikan. Jangan tergiur dengan harga murah dan bonus ini-itu dari para pengembang. Jangan lupa, saat ini banyak pula perusahaan pemila yang latah ikut-ikutan membuka bisnis perumahan karena keuntungannya yang menggiurkan.
Daripada ambil risiko, bukankah lebih baik membayar dengan harga yang sedikit lebih mahal, namun memiliki kualitas yang jauh lebih bagus? Kamu nggak mau ‘kan belum tepat satu tahun rumah kamu tiba-tiba sudah bocor disana-sini? Niat ingin irit, malah jadi tercekik.
3. Agar bisa mendapatkan harga terbaik, jangan ragu membeli rumah di daerah pinggir kota. Jika memungkinkan ambil juga rumahmu di waktu awal launching
Tak ada salahnya membeli rumah di daerah pinggiran dengan harga yang terjangkau, daripada memaksakan membeli apartemen mewah di tengah kota. Ingat poin pertama: yang penting punya rumah dulu. Masalah ketika kamu ingin pindah ke tengah kota maupun upgrade ke rumah yang lebih besar bisa dipikirkan lagi jika kemampuan keuangan sudah mendukung.
Membeli rumah ketika pertama kali launching juga akan menguntungkanmu karena harganya lebih miring dibandingkan nanti. Rajin-rajinlah ikut mengunjungi pameran properti, membaca majalah properti, atau mencari tahu lewat internet. Atau jika memungkinkan, pesanlah rumah dengan cara inden.
4. Banyak sekali bank yang menawarkan KPR di luar sana. Meski terlihat menggiurkan, kamu juga harus jeli memilih KPR mana yang paling sesuai kamu ambil
Di luar sana banyak sekali pihak-pihak yang menawarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun, kamu juga harus jeli memilih KPR mana yang sesuai dengan kemampuanmu. Jangan sampai kamu tergiur dengan DP murah dan bunga rendah, bahkan sampai dibawah 10% tiap tahunnya. Yang perlu diingat adalah: tidak ada bank yang mau rugi dengan memberi pinjaman yang tingkat suku bunganya semakin turun per tahun. Bank juga pasti ingin mendapat keuntungan yang tinggi.
Sebagai contoh, ada KPR yang menawarkan suku bunga kredit yang terlihat lebih murah, namun sebelumnya pihak bank dan pihak pengembang telah terlebih dulu melakukan kesepakatan untuk menaikkan harga jual rumah. Ujung-ujungnya, kamu tidak akan bisa membeli rumah dengan harga yang lebih murah.
Selain itu jelilah memilih produk KPR. Selain KPR konvensional, ada pula KPR Syariah dan KPR Sejahtera. Sistem kerjanya hampir mirip-mirip, oleh karenanya pilihlah KPR yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan sampai kamu terjebak dan menyesal di kemudian hari.
Perhatikan pula mengenai kemudahan cara pembayaran, apakah ada hidden cost yang harus kamu bayar diluar harga rumah? Lebih baik perjelas semuanya di awal daripada kamu harus menanggung biaya yang membengkak nantinya. Tanyakan mengenai surat-surat kepada pihak bank, apakah surat-suratnya merupakan Hak Milik, atau hanya Hak Guna Bangunan?
5. Apabila kamu memang memiliki uang untuk membeli rumah secara tunai, gunakan kesempatan itu, karena biasanya kamu akan dapat potongan harga dari pengembang
Membeli rumah dengan cara tunai akan memberimu banyak keuntungan. Selain kamu bisa mendapatkan potongan harga, kamu juga akan terhindar dari bunga KPR serta segala tambahan biaya yang jika dihitung-hitung jumlahnya tak sedikit. Namun sebelum memutuskan untuk membeli secara tunai, pastikan kebutuhan pokokmu tercukupi terlebih dahulu ya, artinya jangan menjual ini itu dan pinjam sana-sini demi bisa membeli rumah secara tunai.
6. Jika belum punya rencana untuk membangun rumah, kamu juga bisa membeli tanah di suatu kawasan pemukiman
Menurut salah satu sumber:
Tanah kavling merupakan beberapa bidang tanah dalam satu kawasan yang sengaja dilakukan pemecahan sertifikatnya, baik oleh perorangan maupun badan usaha yang sah. Berasal dari sertifikat induk hasil penggabungan maupun satu sertifikat induk biasa.
Mungkin kamu belum berencana untuk membangun rumah dalam waktu dekat. Jika memang demikian, kamu dapat membeli tanah kavling di suatu kawasan pemukiman maupun perumahan. Selain bisa digunakan untuk membangun rumah pribadi suatu hari nanti, tanah kavling juga dapat dimanfaatkan sebagai investasi.
Namun sebelum memutuskan membeli tanah kavling, terlebih dahulu lakukan pengecekan terhadap beberapa hal berikut ini: Apakah legalitasnya jelas? Apakah luas tanah sama seperti yang tertera pada sertifikat? Apakah ada kemudahan akses jalan? Lalu bagaimana keadaan lingkungan sekitar? Bagaimana kira-kira calon tetanggamu nantinya? Lalu bagaimana asal-usul tanah tersebut? Apakah tanah itu bekas sawah atau bekas kuburan?
7. Sebelum membeli rumah ataupun tanah kavling, tak ada salahnya membayar notaris untuk membantumu melakukan pengecekan tentang legalitas tanah yang akan kamu beli
Kamu bisa mengecek semua surat-surat ke BPN, dan membayar notaris jika perlu. Tanyakan pula kepada masyarakat sekitar maupun ke kelurahan tentang asal-usul tanah kavling yang akan kamu beli. Kamu nggak mau ‘kan membeli sebidang tanah yang dulunya merupakan bekas pemakaman? Selain itu, ceklah juga: apakah tanah yang kamu beli merupakan tanah bebas sengketa?
Pengecekan secara mendetail seperti tersebut di atas sangat penting dilakukan, agar kamu dan semua anggota keluarga bisa tinggal dengan aman dan nyaman di rumah pribadimu. Bukankah lebih baik repot di awal dari pada repot di kemudian hari?
Itulah beberapa tips untuk kamu yang ingin membeli rumah pertama. Untuk informasi mengenai KPR dan pembiayaan rumah lainnya, kamu bisa langsung tanyakan ke bank-bank terkait maupun pihak pengembang perumahan. Jika sudah berhasil membeli rumah pertamamu, Hipwee nggak nolak kok jika diajak untuk menghadiri acara syukuran di rumah barumu ?
source : hipwee